Mengenal Fetish, Apakah Perilaku Menyimpang atau Wajar? Berikut Penjelasan Dokter Boyke

- Sabtu, 5 Maret 2022 | 10:15 WIB
[Ilustrasi] Memakai sepatu tanpa kaus kaki. (Pixabay)
[Ilustrasi] Memakai sepatu tanpa kaus kaki. (Pixabay)

InspiratioMedia.com - Gangguan fetish merupakan gangguan yang terjadi ketika penderita tertarik kepada benda mati atau bagian tubuh tertentu untuk memuaskan hasrat seksual. Di tengah kemunculan fenomena fetish, pemahaman masyarakat masih sangat terbatas.

Hal tersebut membuat lihainya para predator dalam menggaet korbannya. Menurut Dokter Boyke fetish termasuk pada penyimpangan seksual dan bukan hal normal.

“Salah satu hal yang menyimpang,” ujarnya.

Fetish merupakan obsesi seksual yang terjadi ketika seseorang mengalami respon seksual yang intens terhadap objek yang bukan manusia, atau bagian tubuh non-genital.

Seperti melihat orang lain mengenakan pakaian atau aksesoris tertentu atau bahkan dapat merujuk pada benda mati.

Baca Juga: Rusia Mundur Dari Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Borneo, Bagaimana Kelanjutannya?

Kata ‘fetish’ digunakan untuk menggambarkan benda mati yang dapat membangkitkan hasrat seksual.

Gangguan fetish atau fethishtic disorder dapat dikenali sebagai sebuah fantasi seksual, dorongan seksual, dan perilaku seksual yang menyebabkan distress atau gangguan pada seseorang dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan sebagainya.

Fetisisme termasuk dalam salah satu jenis paraphilic disorder yaitu perilaku yang dianggap berada di luar jangkauan perilaku seksual konvensional.

Paraphilic disorder atau gangguan parafilia mencakup delapan kondisi

Di antaranya gangguan eksibisionisme, gangguan fetisisme, gangguan frotteurisme, gangguan pedofilia, gangguan masokisme seksual, gangguan sadisme seksual, gangguan transvetisme, dan gangguan voyeurisme.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dawson, S. J, laki-laki cenderung kurang bisa menahan perilaku-perilaku parafilik dibandingkan dengan perempuan.

Selain itu, menurut penelitian tersebut laki-laki memungkinkan untuk lebih mudah terangsang akibat perilaku parafilik tertentu dibandingkan dengan perempuan.

Ganguan fetish ini tidak selalu berulang pada benda mati atau bagian tubuh tertentu, kemungkinan juga terjadi gangguan fetish yang melibatkan keduanya.

Halaman:

Editor: Lisnawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X