InspiratioMedia.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan tindakan wanita bercadar yang hendak menerobos Istana Merdeka kemudian ia menodongkan pistol ke anggota pasukan pengaman presiden tidak berkaitan dengan aksi terorisme.
“Bukan teror, jangan berandai-andai. Nanti aja, kalau ada perkembangan kita sampaikan. Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Belum tentu teror,” kata Fadil di Polda Metro Jaya, Selasa.
Fadil Imran memastikan pihaknya akan terus menyelidiki motif atas tindakan perempuan tersebut, termasuk mendalami apakah yang bersangkutan terafiliasi dengan organisasi tertentu.
Dia memastikan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab, Polda Metro Jaya mempunyai satuan tugas khusus untuk menyelidiki dan mencegah aksi terorisme.
Dilain kesempatan, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menyebut aksi yang dilakukan perempuan tersebut dilakukan seorang diri. Kata Moeldoko, polisi masih mengusut motif perempuan itu dalam melakukan aksinya.
Baca Juga: Whatsapp Tumbang, Tidak Hanya di Indonesia tapi Hampir di Seluruh Dunia
"Sementara ini individu. Tapi senjatanya memang senjata rakitan. Itu ada selongsongnya, tapi proyektilnya tidak ada. Itu lagi didalami semua," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Dari keterangan Moeldoko, ia menjelaskan bahwa perempuan itu memiliki identitas yang berbeda saat dilakukan pemeriksaan.
Pihak berwajib pun akan menghadirkan psikolog untuk mendalami kondisi kejiwaan perempuan tersebut.
Artikel Terkait
Tilang ETLE Sepanjang 2022, Satlantas Polrestabes Makassar Tilang 8000 Pengendara
Lesty Kejora Update Lagi di Media Sosial, Netizen: Ikut Arisan Buat si Kakak Ya?
Saksi Kasus Ferdy Sambo CS: Brigadir J Ditembak Oleh 3 Orang
Whatsapp Tumbang, Tidak Hanya di Indonesia tapi Hampir di Seluruh Dunia